Rabu, 25 Agustus 2010

tentang kesal yang menjadi dasar rasa suka




Terkadang apa yang kita benci adalah alasan dari rasa suka kita.

Suatu ketika saya saya menonton adegan terakhir dari film Juno, yang sedang di tonton teman saya.

Dari adegan film terakhir itu, tiba-tiba saja saya terpikirkan bahwa ada kalanya atau bahkan mungkin banyak adanya, hal-hal yang dilakukan teman kita, pasangan kita atau orang lain yang tidak kita suka, adalah alasan yang membuat kita dekat dengan orang itu, jatuh suka dengan orang itu, atau yang membuat kita tetap bersama dengan orang tersebut.
Saya malah tertegun sendiri. Terkadang saya kesal karena teman saya begiini atau teman saya begitu. Tapi setelah dipikirkan kembali, saya malah malu sendiri, bukannya kejudesan, sikap yang dingin seolah tak acuh adalah yang membut saya suka sama teman saya itu, yang membuat saya mau berkenalan dan mencoba untuk lebih mengenal orang itu?

Terkadang kita lupa akan alasan apa yang membuat kita melakukan sesuatu, hal sama kadang berlaku juga dengan rasa suka. Mungkin ada baiknya memutar waktu dan mencoba melihat kembali memori, hanya untuk melakukan crosscheck, tentang mengapa saya suka dengan orang itu, atau kenapa saya mau berkenalan dengan orang itu dan sampai sekarang masih berteman.

Adegan film terkadang membuat saya berpikir, bukan berarti menyamakan kehidupan dengan adegan film, tapi justru malah menjadi semacam cermin dari kehidupan yang ada didunia nyata. Menjadi semacam kaca yang membuat saya sadar bahwa banyak kejadian yang luput atau terlupakan oleh saya sendiri.

Seperti halnya dengan alasan atas apa yang saya jalani sekarang.

Memori adalah kenangan, tapi bisa juga menjadi semacam catatan yang bisa kita baca kembali, untuk melihat berbagai hal yang kadang kita lupakan.

Dan bagi saya, ternyata memori itu memberikan sebuah jawaban, bahwa saya menyukai teman saya itu karena kejudesannya, karena sikapnya yang dingin, karena mukanya yang kalau cemberut itu bikin saya deg-degan, dan itu juga membuat saya sadar bahwa banyal hal indah yang harus saya ingat kembali.

Semoga belum terlambat, karena saya punya pengalaman buruk dengan kata terlambat. :D
tentang kesal yang menjadi dasar rasa sukaSocialTwist Tell-a-Friend

Rabu, 18 Agustus 2010

tentang cinta yang menjadi rasa takutmu




hampir tengah malam ketika tulisan ini dibuat. hujan baru saja turun di kota bandung, saya paling suka hujan, paling suka melihat sinar lampu merkuri yang memantul dari aspal, tapi hujan kali ini lebat, jalanan jadi banjir. lampu merkuri jadi tidak memantul dari aspal, malah timbul kekhawatiran.

ada, kalanya banyak hal dalam hidup ini seperti hujan tadi, pada bagian tertentu kita menyukainya tetapi pada bagian lain kita menjadi khawatir bahkan kadang takut. termasuk dalam hal yang bernama cinta.

kalimat 'tentang cinta yang menjadi rasa takutmu' adalah sebuah lirik lagu dari band melancholic bitch, band asal jogja yang vokalisnya adalah seorang cerpenis dan juga novelis. saya suka sekali lagu ini, tapi kalau membaca liriknya, saya jadi khawatir, persis seperti perasaan saya pada hujan, yang kalau tidak menimbulkan banjir selalu bikin merindu, tapi kalau hujannya membuat banjir malah bikin khawatir.

tentang cinta memang kadang begitu banyak hal klise di dalamnya, tetapi cinta yang menjadi rasa takut kadang malah menjadi bayangan yang menakutkan sekaligus mengharukan.

cinta lebih sering disangkutkan pada perasaan bahagia, perasaan terpenuhi dan perasaan saling berbagi, lalu bagaimana dengan cinta yang menjadi rasa takut?

perasaan bahagia sering kali berdempetan dengan perasaan sedih, rasa suka sering kali berdampingan dengan rasa benci, dan rasa cinta ternyata mengandung rasa takut yang mendalam,

bagi cinta yang sungguh-sungguh, perasaan takut akan kehilangan menjadi sebuah rasa yang kadang tidak bisa ditawar dan dicari cara untuk mengalihkannya, takut akan berpisah, takut akan membuat kesalahan, takut akan banyak hal. cinta ternyata berdampingan dengan mesra dengan berbagai rasa takut.

cinta juga mengandung berbagai resiko, dan resiko ini menjadi berbahaya ketika bertemu dan hidup berdampinan dengan takdir. ada sebuah sekenario yang tidak bisa kita tolak, semacam kebetulan yang tidak pernah menjadi kebetulan secara penuh, karena semua hal tidak hal terjadi tidak ada yang pernah terjadi secara kebetulan.

relasi yang tidak kelihatan antara cinta dan takdir memberi ruang bagi rasa takut untuk muncul menjadi sebuah perasaan menakutkan yang tidak ada penawarnya. takdir kadang tidak berkata-kata, jika berbicara, mungkin juga bahasanya akan jauh berbeda dari bahasa manusia, dan bahasa manusia saja tidak bisa mengurai arti cinta.

meski cinta dan rasa takut punya dunia mereka sendiri-sendiri tapi relasi misterius antara mereka tetap tidak terbantahkan. manusia yang berada di alam yang lain seperti sia-sia jika mencoba memahami keduanya.

dan akhirnya, tentang cinta yang menjadi rasa takut, tetap menjadi misteri....
tentang cinta yang menjadi rasa takutmuSocialTwist Tell-a-Friend

license

Creative Commons License
blog wikupedia by wikupedia is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-Share Alike 3.0 Unported License.
Based on a work at writeaweek.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at wikubaskoro@gmail.com.