demikian juga dengan judul tulisan di atas, mungkin terdengar negatif. namun bagi saya kalimat judul di atas sama sekali tidak negatif justru malah menjadi semacam pernyataan yang terbuka dan berpeluang untuk diskusi tambahan atas berbagai pemikiran lain.
if only we could choose our own happiness menjadi sebuah perenungan atas bagaimana saya melihat kondisi apa yang sedang saya jalankan sekarang. apakah saya bahagia? apakah saya terlalu menuntut? dan apakah arti kebahagiaan itu bagi diri saya sendiri.
seperti juga perjalanan waktu, bisa jadi kebahagiaan juga bertumbuh mungkin menjadi dewasa mungkin juga tetap kanak-kanak, bisa jadi kebahagiaan imortal dan tidak berubah sepanjang waktu. judul di atas bisa juga kemudian menjadi sebuah pertanyaan yang meminta jawaban: apakah mungkin kita bisa memilih kebahagiaan kita sendiri, atau kebahagiaan itu datang seperti takdir dan manusia tidak ada kuasa atasnya?
*judul tulisan ini diambil dari judul lagu sebuah band asal semarang bernama Lipstik Lipsing