Kamis, 06 Mei 2010

tentang relasi dan tentang keruwetan

yang paling menyebalkan dari sebuah relasi, baik itu pertemanan, sahabat, kenalan, pacar atau what ever it is, bagi saya adalah bahwa kita berpikir dan berprediksi.

misalnya begini, kalo kita ketemu teman kita, terus mukanya cemberut, nada suaranya tidak merdu seperti biasanya, maka kita berprediksi, jangan-jangan dia itu lagi marah, jangan-jangan dia itu lagi kesel, sama siapa ya, sama saya, sama temannya, sama keluarga sama... dan begitulah berbagai prediksi memenuhi otak kita.

atau, kalo kita bertemu, terus kok suasananya agak tidak enak, kita kemudian berpikir tentang berbagai hal yang kita rasakan. jangan-jangan ini, jangan-jangan itu, wah kalo gini gimana, kalau gitu gimana ya...

otak kita terus berputar dan berhenti sampai ketika kita kemudian menanyakan pada teman kita, sahabat kita atau relasi kita itu. 

'kamu kenapa?'

jawab teman kita, 'ga pa pa kok'

'bener nih?'

'iya'

dengan jawaban iya, seharusnya persoalan menjadi selesai. tapi otak kita ternyata tidak berhenti disana, prediksi-prediksi masih terus berjalan dan mondar-mandir di kepala kita. masa iya, gak ada apa-apa, kalo iya gimana, kalo cuma pura-pura gimana, kalo sebenernya ada persoalan tapi di tutupi gimana.

prediksi itu secara alamiah terus terjadi dan menyebabkan proses komunikasi menjadi macet. dan kemampuan membaca keadaan pun menjadi tumpul, gerak-gerik menjadi tidak bisa terbaca, senyuman menjadi aneh, dan tatapan mata seperti asing. 

sampai disini, saya sering merasa lelah, merasa bahwa relasi dengan orang lain itu sangat sulit, entah bagi orang lain, tapi bagi saya prediksi dan pikiran ini terus saja mondar-mandir dan tidak bisa pergi. kadang kala diam menjadi jawaban, tapi kadang diam juga tidak menyelesaikan apa-apa.

menjadi dewasa dalam menjalin relasi memeng membutuhkan usaha yang, ternyata sangat tidak mudah. kadang kita menjadi reaktif atas suatu hal, tanpa tau alasan atau sebab kenapa hal itu bisa terjadi. kadang-kadang menjadi reaktif lebih mudah daripada menjadi perenung dan menganalisa semuanya sebelum bertindak.

kadang kala saya juga menjadi merasa sangat tidak cocok hidup di dunia yang penuh relasi ini, sering merasa kecapaian dengan berbagai prediksi dan persepsi yang terus ada di pikiran saya. selalu merasa tidak enak kalau-kalau relasi atau teman saya merasa saya sakiti atau tersinggung.

dan yang lebih susah lagi, ternyata teman saya itu banyak (tanpa bermaksud sombong), jadi hidup dalam berbagai prediksi itu mejadi sangat membuat ribet, seperti jalan dengan beribu persimpangan yang tiba-tiba ada di depan, di belakang, di kiri dan di kanan, di samping, di mana-mana.

seperti dikepung oleh sesuatu yang kita sendiri gak tau itu apa.

alhasil, kadang saya merasa gamang dalam membangun relasi, kadang menjadi terpuruk dan menyerah, bahwa yang namanya membangun relasi itu ternyata gak cocok buat saya. 

tapi, teman-teman saya terus bertambah, mereka baik-baik sama saya, gak semua sih, tapi wajarlah, toh saya juga kan gak baik sama semua orang, jadi wajar kalo ada orang yang gak baik sama saya. satu tempat ke satu tempat lain saya mendapat teman baru, relasi baru, ada yang relasinya intens, ada yang biasa aja, ada yang sangat intens. semuanya, terus terang tetap membuat saya kebingungan.

tapi, ternyata teman-teman saya tetap disana, tetap menegur saya, tetap mengajak saya nonton konser musik, tetap mengirim sms pada saya, tetap me-RT tweet saya, membalas DM di Twitter saya, tetap membaca blog saya, dan tetap meng-klik likes pada status saya di Facebook.

tetap menegur saya di jalan, tetap berteriak memanggil kalau melihat saya sedang jalan bersama sukab, motor saya yang paling saya cintai itu. 

mereka tetap hadir di semua persimpangan dan simpul dalam kehidupan saya.

meski masih terus kebingungan, semoga saja teguran teman-teman saya itu bisa menjadi sebuah penjelasan paling masuk akal dan membuat saya lebih dewasa lagi dalam membangun relasi. 

semoga...
tentang relasi dan tentang keruwetanSocialTwist Tell-a-Friend

2 komentar:

Firman Nugraha mengatakan...

wow keren tulisannya, menurut saya lebih mudah membuat relasi daripada mempertahankannya.

wikupedia mengatakan...

hmmm, betul juga tuh, untuk sebagian besar hal, mempertahankan itu biasanya lebih sulit dari membuat :D

makasih ya sudah berkomentar...

Posting Komentar

license

Creative Commons License
blog wikupedia by wikupedia is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-Share Alike 3.0 Unported License.
Based on a work at writeaweek.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at wikubaskoro@gmail.com.