Jumat, 23 April 2010

filosofi ruang tunggu

pernah nonton film terminal? yang dibitangi sama zeta-jones dan tom hanks... 

saya agak lupa ceritanya, tapi inti yang saya tangkap dari film itu adalah, bahwa kita ini hidup di ruang tunggu, dimana pun kita,:di rumah, di kantor, di jalan, di manapun, kita akan selalu menemukan ruang tunggu.

ruang tunggu bisa jadi tidak berbentuk ruang, mungkin saja jeda, mungkin saja obrolan ngalor-ngidul yang kita lakukan. tapi di dalam itu semua kita menunggu, menunggu makanan yang di pesan datang, menunggu pacar, menunggu di jemput atau menunggu hujan reda.

baru-baru ini saya untuk pertama kalinya :D pergi ke jakarta sendirian tanpa teman, dan tanpa tiket pulang, saya naik travel dan datang agak cepat, jadi saya menungu di ruang tunggu travel tersebut.

dalam waktu tunggu yang sangat singkat kurang lebih hanya 30 menit, ternyata saya disuguhkan dengan sebuah pemandangan yang, terus terang membuat saya takut. 

berbagai orang datang, hilir mudik, ada yang memesan tiket, ada yang tidak kebagian tiket, ada yang duduk sebentar lalu pergi, ada yang menunggu seperti saya, ada yang mengetik dengan laptop, ada yang sedang menelepon dan seperti sedang berbicara dengan pacarnya, ada yang cuma datang saja ada karyawan yang tampak sibuk sekali, ada yang sedang makan, ada bermacam-macam aktivitas.

tapi kemudian ruang tunggu menjadi cukup menakutkan bagi saya, karena di dalamnya seperti tidak ada arti. orang cuma mampir dan lalu pergi lagi, orang cuma mampir sebentar duduk, diam, menggunakan ponsel, makan lalu pergi lagi menuju tempat yang dia tuju.

ruang tunggu bukanlah tujuan itu sendiri, ini hanya semcam jeda. semacam tempat yang orang bisa datang, bisa pergi tanpa peduli dengan apapun yang ada di dalamnya.

ruang tunggu menjadi mengerikan ketika saya melihat hal yang mirip dalam kehidupan. orang bergegas, orang hilir mudik, saling sikut entah untuk apa. kengerian saya bertambah ketika logika saya kemudian mengaitkan antara hidup dan ruang tunggu.

bagaimana jadinya jika benar adanya bahwa hidup itu adalah ruang tunggu?

betapa mengerikan bahwa orang tidak lagi memandang apa itu hidup, apa yang ada didalamnya dan menjadi tidak peduli dengan segala lingkungan dan apa yang terjadi di sekitar. hanya ingat akan dirinya yang sedang berbegas, yang sedang berjalan, yang cuma mampir.

hidup menjadi tidak berarti.

padahal ruang tunggu bagi saya adalah sebuah tempat yang unik dan sangat berguna, bayangkan jika kita tidak punya yang namanya ruang tunggu, bayangkan ada ingin pergi ke suatu tempat dari suatu tempat yang lain, tapi tidak bisa menunggu dimana-mana, anda akan selalu bergegas, selalu dipaksa untuk tepat waktu, tidak boleh ketinggalan dan tidak boleh datang terlalu cepat.

entah anda, tapi bayangan tentang hal ini cukup membuat saya bergidik, jika ruang tunggu menjadi tidak berarti, apakah hidup juga akan menjadi tidak berarti, apa jadinya jika kita hanya bergegas tanpa bisa memaknai ruang tunggu, tanpa bisa memaknai hidup.

ruang tunggu yang sederhana dan unik itu, yang kadang kita tidak ambil peduli denganya, ternyata cukup memberi saya sebuah kesadaran baru. dan membuat saya bertanya-tanya, seperti apakah saya memaknai hidup saya...

semoga, jika saya nanti bertemu lagi dengan ruang tunggu, saya sudah bisa menemukan arti, meski hanya sedikit itupun cukup, sehingga saya bisa menggali makna akan filosofi ruang tunggu, yang tentu saja akan bermakna pada hidup saya.

selamat menikmati ruang tunggu....
filosofi ruang tungguSocialTwist Tell-a-Friend

Rabu, 14 April 2010

tentang senja yang sempurna atawa the perfect afternoon [part 2]

tulisan ini sepertinya akan jadi salah satu tulisan favorit saya, bukan hanya karena tema tulisannya tentang senja, tapi pengalaman yang hadir di cerita ini memang sudah saya tunggu-tunggu, nah mari kita lihat, cerita tentang apa itu.

tulisan kali ini memang merupakan tulisan lanjutan dari tulisan minggu kemarin dan masih seputar senja.

setelah menulis tentang bagaimana senja sempurna itu terjadi, maka kini saya akan bercerita tentang bagaimana sebenarnya cara melewatkan senja untuk bisa menjadi a perfect afternoon, tentu ala wikupedia.

bagi saya perfect afternoon itu terdiri dari 3 unsur utama, yang pertama adalah senjanya itu sendiri atau kita sebut sebagai momen, lalu yang kedua adalah tempat menikmati senja itu sendiri atau yang kita sebut place, dan yang terakhir adalah partner, yang berarti dengan siapa kita melihat dan menikmati senja.

momen atau senja itu sendiri tentu adalah bagian penting, seperti juga tulisan minggu lalu yang menjelaskan bagaimana sebenarnya senja yang sempurna itu, warna mega-mega, matahari yang bulat sempurna, serta berbagai tahap yang dilewati matahari sebelum langit berubah menjadi gelap.

perfect afternoon tentu akan menghadirkan senja yang indah, matahari yang bulat serta warna-warna magis yang menempel dilangit dan diawan, menjadikan senja bagai lukisan raksasa tiga dimensi yang tidak akan pernah bisa dilihat dalam satu kali tatapan mata, terkadang kita harus mendongak dan melihat kiri kanan untuk menikmati senja beserta segala detail yang ditampilkannya.

unsur yang kedua adalah place atau tempat di mana kita melihat dan menonton senja itu. tempat bisa saja romantis, bisa saja tak kalah indah dengan senja itu sendiri, bisa di paris, di venesia, di batukaras, di bali atau di mana pun. 

tapi saya sendiri beranggapan, bahwa tempat melihat senja bisa menjadi special karena ada sejarah yang membangun tempat itu menjadi berarti. misalnya sebuah tempat sederhana, mungkin di atap loteng, mungkin di sudut kota, tetapi kita belum pernah melihat senja di tempat itu, atau kita telah bermimpi untuk melihat senja dari titik itu dan baru kesampaian sekarang.

tempat bisa sangat indah, bisa sangat menakjubkan tapi bisa juda sederhana, malah bisa sangat biasa saja, tapi sejarah, harapan, dan impian yang terkandung di dalamnya yang membuat tempat itu menjadi special dan begitu bermakna.

dan unsur yang terakhir adalah partner atau teman melihat senja. partner bisa saja pacar, bisa saja istri, suami, teman, sahabat, atau siapapun, dalam kasus saya, bisa juga kecengan. 

teman bisa menjadi unsur yang penting, misalnya kalau kita sudah mempersiapkan momen dan tempat dimana kita melihat senja, dan ketika itu terjadi maka impian kita kesampaian, kerja keras kita tercapai. tapi bisa saja semuanya terjadi begitu saja, tanpa persiapan, kita hanya pernah membayangkan saja, memimpikan saja itu terjadi, tapi tidak pernah mempersiapkan secara detail momen senja itu, dan semuanya seperti sebuah harapan yang menjadi kenyataan.

dan oleh karenanya kita menjadi terkejut sendiri dan kaget dalam konteks bahagia, bahwa apa yang kita impikan justru menjadi kenyataan pada suasana, momen, tempat dan partner yang kita tidak duga sebelumnya.

nah, begitulah cerita tentang senja ala wikupedia, dan seperti apa unsur-unsur yang bisa membentuknya. kalau teman-teman kemudian bertanya apakah saya pernah mengalami senja yang seperti itu alias the perfect afternoon, tentu saya pernah mengalaminya dan itu menjadi senja yang sempurna bagi saya.

senja yang semua unsur serta momen senja yang saya ceritakan di dua tulisan ini ada semua disana, mulai dari senjanya sendiri, warna-warni di awan, bulatan senja, tempat, momen dan partner semuanya ada. mungkin mataharinya tidak begitu oranye, mungkin awan tidak begitu sendu kala itu, tapi terkadang semua tidak perlu berlebihan untuk menjadi sempurna.

senja yang saya dapatkan adalah senja dimana saya memimpikan tempat itu sudah dari tahun kapan untuk sekedar melihat senja, tapi belum kesampaian sampai saat itu. padahal tempatnya dekat dan mudah untuk dijangkau. senja yang saya lihat mungkin tidak seindah senja di pantai atau ditempat lain, tapi saya menikmatinya bersama seseorang yang saya pilih dan yang saya inginkan dengan sangat untuk bersama menikmati sore dengan hamparan matahari senja yang magis.

saya tau masih banyak senja di luar sana dan mungkin lebih indah, lebih banyak warna yang dihasilkan.

tapi saya juga tau, mendapatkan partner yang pas untuk melihat senja tidak datang dua kali, dan bahwa dalam hidup ini kita harus menentukan pilihan, dan pilihan saya tentang senja yang sempurna sudah saya tentukan.

tulisan kali ini mengkahiri cerita tentang a perfect afternoon ala wikupedia, sekarang waktunya teman-teman pembaca untuk mulai melihat sore, mulai mancari tempat, dan mulai mengajak seseorang untuk menikmati senja.

selamat mencari....

ps: tulisan kali ini bukan hanya buat kamu 'sasri' tapi ini memang tentang kamu... :D
tentang senja yang sempurna atawa the perfect afternoon [part 2]SocialTwist Tell-a-Friend

Rabu, 07 April 2010

tentang senja yang sempurna atawa the perfect afternoon [part 1]

sebenarnya saya ingin menulis hal lain yang berhubungan dengan kebahagiaan, tapi saya sudah janji untuk menulis tema seperti judul diatas dan lagi, ternyata cukup sulit menulis kebahagiaan, lebih gampang menulis kegalauan dari pada kebahagiaan, mungkin karena kebahagiaan itu datang dari lubuk hati yang paling dalam dan paling private.

jadi kini saya menulis saja tentang senja, sebuah momen paling keren yang saya tau dan menjadi momen paling indah yang pernah saya temui di dunia.

berbicara tentang senja yang saya pahami tidak akan bisa lepas dari senja yang di gambarkan oleh Seno Gumira Ajidarma. saya adalah salah satu pengkoleksi buku SGA dan hapir hafal betul bagaimana cara dia menceritakan senja dengan kata-kata yang itu -itu saja, kadang diulang kadang teramat panjang sampai kita tiba-tiba pusing sendiri dengan gambaran senja tersebut.

tapi, sejauh ini yang bisa menggambarkan senja secara dramatik bagi saya hanya Seno, deskripsi awan yang bergetar, kolaborasi warna yang sangat kompleks, sampai momen senja serta kesenduannya yang romantis, yang selalu berada di setiap momen senja digambarkan Seno adalah yang terbaik, setidaknya bagi saya.

senja ala wikupedia itu terbagi menjadi 3 bagian.

bagian pertama adalah saat sebelum senja. momen ini biasanya dimuali siang hari selepas jam 3 atau jam 4 sore, sampai jam sekitar jam 5 atau setengah 6 sore. Momen ini akan memberi gambaran senja seperti apa yang akan terjadi.

saya bisa menerka senja apa yang akan terjadi, apakah bakalan indah atau biasa-biasa saja, apakah akan tertutup awan atau tidak dari momen ini. biasanya saya akan mempersiapkan diri untuk memutuskan akan mengejar senja atau tidak di sekitaran jam ini, kalau merasa senjanya akan keren betul, maka saya langsung berbegas mengejar senja.

momen kedua adalah momen senja itu sendiri. momen ini adalah dimana matahari berubah kekuningan, lalu memancarkan warna oranye yang melembut, senja yang keren biasanya membuat matahari menjadi bulat sempurna dan terkesan dekat sekali, tetapi tidak menyilaukan malah begitu lembut sehingga tampak menggoda untuk di sentuh.

senja menghantarkan matahari yang keemasan ini dan menyepuh seluruh warna yang ada dibumi dengan warna emas, jadi kalau ketemu senja seperti ini biasanya saya menyempatkan melihat warna gedung, warna rumah, warna jalan serta warna benda-benda lain yang ada disekitar saya. mencari refleksi warna senja yang keemasan. biasanya warna berbagai benda juga ikut menjadi kuning, atau warna aslinya menjadi tampak pudar.

momen terakhir adalah momen paling magical. momen ini ditandai dengan langit yang berubah warna menjadi warna-warna magis yang membius. warna ungu, biru, jingga, biru muda, ungu muda , oranye, dan berbagai warnak bercampur aduk dan terletak di langit luas.

ada beberapa tipe momen senja seperti ini yang bisa dinikmati. pertama jika tidak ada awan, biasanya warna-warna magical ini akan terpancar dan nempel di langit, warna biru akan bergradasi menjadi berbagai warna aneh lain.

yang kedua jika banyak awan. ini yang paling keren, kalau awannya banyak warna-warna tadi akan menempel di awan, menjadi semacam lukisan magis yang aneh sendu dan membius. garis-garis tipis awan yang tidak lagi berwarna putih, awan tebal yang juga berubah warna, apalagi kalu agi ada awan-awan menggumpal yang memberikan efek lain pada warna-warna senja.

akhirnya momen ini berakhir dengan suasana yang berubah dengan cepat menjadi gelap. biasanya gelap ini datang berlawanan dengan senja. kalau kita menghadap senja, maka gelap akan datang dari belakang kita. gelap ini kadang memang cepat sekali datang, persis pas warna-warna tadi habis gelap akan langusung membawa malam.

begitulah, kadang-kadang tidak setiap senja memang memunculkan momen-momen ini, kadang-kadang senja keren juga tidak semuanya melewati 3 tahap diatas, tapi kalau ada senja yang melewati 3 tahap diatas dan senjanya keren, berarti kamu beruntung, bahwa kamu telah menyaksikan senja terindah yang ada di bumi.

okay, minggu depan masih cerita seputar senja, saya akan bercerita tenang kenapa senja bisa dibilang senja spesial atau perfect afternoon, ada 3 faktor yang mebuatnya seperti itu, yang pertama adalah momen yang berarti senjanya itu sendiri, yang kedua tempat, dimana melihat senja itu dan yang terakhir partner, dengan siapa kita melihat senja.

selengkapnya, baca tulisan wikupedia di blog ini lagi ya....

selamat menikmati senja....


ps: tulisan ini dibuat untuk kamu 'sasri' :D
tentang senja yang sempurna atawa the perfect afternoon [part 1]SocialTwist Tell-a-Friend

license

Creative Commons License
blog wikupedia by wikupedia is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-Share Alike 3.0 Unported License.
Based on a work at writeaweek.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at wikubaskoro@gmail.com.