Rabu, 14 April 2010

tentang senja yang sempurna atawa the perfect afternoon [part 2]

tulisan ini sepertinya akan jadi salah satu tulisan favorit saya, bukan hanya karena tema tulisannya tentang senja, tapi pengalaman yang hadir di cerita ini memang sudah saya tunggu-tunggu, nah mari kita lihat, cerita tentang apa itu.

tulisan kali ini memang merupakan tulisan lanjutan dari tulisan minggu kemarin dan masih seputar senja.

setelah menulis tentang bagaimana senja sempurna itu terjadi, maka kini saya akan bercerita tentang bagaimana sebenarnya cara melewatkan senja untuk bisa menjadi a perfect afternoon, tentu ala wikupedia.

bagi saya perfect afternoon itu terdiri dari 3 unsur utama, yang pertama adalah senjanya itu sendiri atau kita sebut sebagai momen, lalu yang kedua adalah tempat menikmati senja itu sendiri atau yang kita sebut place, dan yang terakhir adalah partner, yang berarti dengan siapa kita melihat dan menikmati senja.

momen atau senja itu sendiri tentu adalah bagian penting, seperti juga tulisan minggu lalu yang menjelaskan bagaimana sebenarnya senja yang sempurna itu, warna mega-mega, matahari yang bulat sempurna, serta berbagai tahap yang dilewati matahari sebelum langit berubah menjadi gelap.

perfect afternoon tentu akan menghadirkan senja yang indah, matahari yang bulat serta warna-warna magis yang menempel dilangit dan diawan, menjadikan senja bagai lukisan raksasa tiga dimensi yang tidak akan pernah bisa dilihat dalam satu kali tatapan mata, terkadang kita harus mendongak dan melihat kiri kanan untuk menikmati senja beserta segala detail yang ditampilkannya.

unsur yang kedua adalah place atau tempat di mana kita melihat dan menonton senja itu. tempat bisa saja romantis, bisa saja tak kalah indah dengan senja itu sendiri, bisa di paris, di venesia, di batukaras, di bali atau di mana pun. 

tapi saya sendiri beranggapan, bahwa tempat melihat senja bisa menjadi special karena ada sejarah yang membangun tempat itu menjadi berarti. misalnya sebuah tempat sederhana, mungkin di atap loteng, mungkin di sudut kota, tetapi kita belum pernah melihat senja di tempat itu, atau kita telah bermimpi untuk melihat senja dari titik itu dan baru kesampaian sekarang.

tempat bisa sangat indah, bisa sangat menakjubkan tapi bisa juda sederhana, malah bisa sangat biasa saja, tapi sejarah, harapan, dan impian yang terkandung di dalamnya yang membuat tempat itu menjadi special dan begitu bermakna.

dan unsur yang terakhir adalah partner atau teman melihat senja. partner bisa saja pacar, bisa saja istri, suami, teman, sahabat, atau siapapun, dalam kasus saya, bisa juga kecengan. 

teman bisa menjadi unsur yang penting, misalnya kalau kita sudah mempersiapkan momen dan tempat dimana kita melihat senja, dan ketika itu terjadi maka impian kita kesampaian, kerja keras kita tercapai. tapi bisa saja semuanya terjadi begitu saja, tanpa persiapan, kita hanya pernah membayangkan saja, memimpikan saja itu terjadi, tapi tidak pernah mempersiapkan secara detail momen senja itu, dan semuanya seperti sebuah harapan yang menjadi kenyataan.

dan oleh karenanya kita menjadi terkejut sendiri dan kaget dalam konteks bahagia, bahwa apa yang kita impikan justru menjadi kenyataan pada suasana, momen, tempat dan partner yang kita tidak duga sebelumnya.

nah, begitulah cerita tentang senja ala wikupedia, dan seperti apa unsur-unsur yang bisa membentuknya. kalau teman-teman kemudian bertanya apakah saya pernah mengalami senja yang seperti itu alias the perfect afternoon, tentu saya pernah mengalaminya dan itu menjadi senja yang sempurna bagi saya.

senja yang semua unsur serta momen senja yang saya ceritakan di dua tulisan ini ada semua disana, mulai dari senjanya sendiri, warna-warni di awan, bulatan senja, tempat, momen dan partner semuanya ada. mungkin mataharinya tidak begitu oranye, mungkin awan tidak begitu sendu kala itu, tapi terkadang semua tidak perlu berlebihan untuk menjadi sempurna.

senja yang saya dapatkan adalah senja dimana saya memimpikan tempat itu sudah dari tahun kapan untuk sekedar melihat senja, tapi belum kesampaian sampai saat itu. padahal tempatnya dekat dan mudah untuk dijangkau. senja yang saya lihat mungkin tidak seindah senja di pantai atau ditempat lain, tapi saya menikmatinya bersama seseorang yang saya pilih dan yang saya inginkan dengan sangat untuk bersama menikmati sore dengan hamparan matahari senja yang magis.

saya tau masih banyak senja di luar sana dan mungkin lebih indah, lebih banyak warna yang dihasilkan.

tapi saya juga tau, mendapatkan partner yang pas untuk melihat senja tidak datang dua kali, dan bahwa dalam hidup ini kita harus menentukan pilihan, dan pilihan saya tentang senja yang sempurna sudah saya tentukan.

tulisan kali ini mengkahiri cerita tentang a perfect afternoon ala wikupedia, sekarang waktunya teman-teman pembaca untuk mulai melihat sore, mulai mancari tempat, dan mulai mengajak seseorang untuk menikmati senja.

selamat mencari....

ps: tulisan kali ini bukan hanya buat kamu 'sasri' tapi ini memang tentang kamu... :D
tentang senja yang sempurna atawa the perfect afternoon [part 2]SocialTwist Tell-a-Friend

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

license

Creative Commons License
blog wikupedia by wikupedia is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-Share Alike 3.0 Unported License.
Based on a work at writeaweek.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at wikubaskoro@gmail.com.