Rabu, 30 Desember 2009

antara hujan, pom bensin dan cerita khas bandung

ada beberapa ide tulisan, sebenarnya yang mampir di kepala saya, jika biasanya saya kebingungan untuk mau menulis apa, ternyata saya kini kebingungan akan bercerita apa dulu.

tapi pada akhirnya saya memilih untuk bercerita tentang pom bensin.

cerita dimulai ketika hujan, kebetulan saya baru pulang dari sebuah tempat, ketika saya mulai berjalan hujan masih tidak deras, tapi setelah berjalan beberapa lama, ternyata hujan bertambah deras, meski memakai jas hujan, saya memutuskan untuk berhenti dulu di sebuah pom bensin, sekalian mengisi bensin.

sambil menunggu reda sama kemudian melamun, mencari sesuatu untuk dipikirkan. pada awalnya saya tidak bisa memikirkan apa-apa, hanya melihat rintik hujan yang ternyata semakin deras, lampu merkuri yang memantulkan rintik air serta beberapa orang yang, sama seperti saya sedang menunggu hujan reda.

tapi, setelah beberapa lama, saya menemukan sebauh pemandangan seru yang menarik, miris tapi tetap membuat senyum.

pom bensin adalah sebuah tempat egaliter yang meski kita memakai mobil bagus seharga 1 miliyar, atau memakai motor bobrok yang masih untung bisa jalan juga, semua akan dilayani secara sama. kita tinggal bilang mau diisi berapa liter, maka petugas akan mengisi bensi, kemudian kita membayar.

adakalanya standarisasi memang memberi peluang akan sebuah kondisi yang sama, tidak ada perbedaan, tidak ada tumpang tindih kepentingan, dan pom bensin adalah salah satu tempat itu.

Setelah agak lama di pom bensin itu, saya ternyata menemukan kembali beberapa kisah yang bagi saya cukup ajaib. Satu persatu mobil datang, motor juga, ada beberapa motor yang ternyata tidak mengsisi bensin tapi, sama seperti saya, hanya untuk meneduh.

kemudian datang beberapa pengendara motor yang masuk dalam kategori ajaib, ada satu keluarga lengkap dengan anak, si babapk nyetir pake jas hujan, si ibu di binceng pake jas hujan si anak dapit di antara mereka dan hanya ditutupi plastic bag hitam yang biasa untuk tempat sampah. lalu ada lagi, satu keluarga lengkap dengan
dua anak, si bapak di dpean pake jas hujan, si ibu di bonceng pake jas hujan, si anak di apit ditutupi as hujan punya si bapak, dan si ibu tertanya sambil menggendong balita.

terus terang, awalnya saya tersenyum, betapa ajaib ternyata hidup di bandung ini, saya mengira kita tidak akan mendapatkan pemandangan seperti ini di negara besar lain, mungkin di China dan India ada, tapi di negara maju kayaknya pemandangan seperti ini tidak akan ada. dan saya ternyata kebetulan di beri kesempatan untuk
melihat kejadian ini.

kebetulan saya lagi tidak sinis, sisi negatif saya lagi beku karena suhu dingin hujan, jadi saya tidak memandang hal-hal ini sebagai seustau yang jelek atau berbahaya, saya hanya tersipu, sambil manggut-manggut, ternyata dunia yang saya jalani sehari-hari ini, yang saya lewati dengan biasa-biasa saja ini, ternyata menyimpan
berbagai kisah yang lebih heboh. Dari pom bensin dan hujan, dua kejadian yang hampir bisa ditemui sehari-hari saya diberikan sebuah pemahaman baru, bahwa hidup itu ternyata menyimpan berbagai misteri.

Seharusnya kejadian keluarga naik motor diwaktu hujan diatas adahal sebuah kejadian berbahaya yang sangat tidak bijak jika dilakukan oleh keluarga manapun, seharusnya keluarg itu bisa lebih memilih meneduh dulu atau mungkin naik angkot.

tapi, diluar itu semua, ternyata jika kita melihat dari sudut yang lain, sudut yang mungkin bukan seharusnya yang kita pakai, sudut yang mungkin berlawanan dari orang kebanyakan, kita mungkin akan menemukan sebuah momen eureka kecil.

dan saya mendapatkannya kemarin, satu keluarga memang lebih baik berpergian bersama-sama, memang ada waktunya mereka harus pergi sendiri-sendiri, tapi selama waktu itu belum tiba, ada baiknya keluarga memang menjadi keluarga yang saling berdekatan antara satu dan yang lain.

saya melihat mereka berbahagia, keluarga-keluarga dengan tingkat kerumitan yang tidak biasa itu, membonceng banyak orang, hujan adalah sebuah kerumitan yang tidak lepas dari bahaya. tapi, si anak masih sempat bercanda, pura-pura ketinggalan motor, si ibu tidak cemberut karena suaminya tidak bisa beli mobil, dan si ayah tidak senewen, mengemudi dengan hati-hati dan sedikit mungkin menghindari bahaya.

kejadian di pom bensin itu memang bukan contoh baik dan sebaiknya tidak dilakukan, tapi alih-alih memberi penilaian langsung, adakalanya kita lebih baik merenungkan dulu sejenak, dan menggali lebih dalam dan mencari data apa yang menjad penyebab dari suatu keadaan.

dan itu yang kini saya lakukan....

hati-hati kalau naik motor di saat hujan, kalo bisa meneduh, cari aja pom bensin terdekat, atau mulai naik angkot, biar keramaian bandung bisa dilerai sedikit demi sedikit....
antara hujan, pom bensin dan cerita khas bandungSocialTwist Tell-a-Friend

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

license

Creative Commons License
blog wikupedia by wikupedia is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-Share Alike 3.0 Unported License.
Based on a work at writeaweek.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at wikubaskoro@gmail.com.