Minggu, 20 Desember 2009

kehilangan obsesi

ada yang bilang obsesi itu seperti makanan, kalau gak punya obsesi itu sama aja kayak gak makan, artinya gak akan bisa hidup. obsesi katanya, jadi semacam nutrisi yang membuat hidup terus berjalan dan seru.

tapi, sampai kemarin rasanya problem obsesi ini menjadi agak mengganggu. karena ternyata saya mengidap sebuah gejala kehilangan obsesi. obsesi hidup, obsesi pekerjaan sampai obsesi harapan.

kehilangan obsesi ini bukan hanya untuk hal-hal besar tapi juga untuk hal-hak kecil, sebagai contoh, beberapa waktu yang ada sebuah film yang ingin sekali saya tonton, bahkan ketika rumor rilis film ini saya sudah mencatat jadwalnya untuk nonton. lalu saya mencoba mengajak teman saya untuk nonton, dan mencoba mencari-cari jadwal yang pas agar bisa nonton bareng. tapi setelah beberapa saat, tiba-tiba saya kehilangan semangat dan obsesi untuk menonton filmnya.

pada suatu titik, saya malah berkata pada diri saya sendiri, 'yah, santai aja lah, kalo bisa nonton ya nonton, kalo nggak ya udah', alih-alih terus berusaha untuk menonton film tersebut, pada titik itu saya malah kehilangan minat sama sekali. gejala ini mirip sebenernya dengan hilangnya nafsu makan, atau ill-fill sama kecengan.

gejala ini juga tidak hanya pada hal-hal yang sepertinya remeh seperti nonton biskop atau semacamnya, tapi ini juga berpengaruh pada rencana-rencana saya yang lain, misalnya ketika berencana untuk meneruskan kuliah s2, pada awalnya saya begitu menggebu, sampai-sampai meski belum daftar tapi saya sudah membeli beberapa bahan referensi dan mulai belajar sedikit-sedikit, rencana bahasan tesis juga sudah ada bayangannya dan sempat diobrolkan juga dengan beberapa teman. tapi ternyata, saya sampai pada titik itu lagi, titik dimana saya kehilngan obsesi untuk meneruskan kuliah, saya kemudian kehilangan obsesi untuk menjadi orang yang punya pengetahuan lebih, kehilangan obsesi untuk semuanya.

kondisi ini bagi sebagian orang mungkin mirip dengan kondisi menyerah, tapi bagi saya sangat berbeda, saya sama sekali tidak menyerah dan tidak mundur, tapi benar-benar kehilangan obsesi atau selera akan sebuah tujuan tertentu, dan keadaan ini kadang-kadang juga tanpa sebab dan gak tau dari mana datanganya.

pernah beberapa waktu lalu, ketika libur lebaran, saya marathon nonton dvd, dan ternyata tanpa disangka semua film yang saya tonton menjelaskan satu hal: obsesi.

film-film yang saya tonton semuanya berkisah tentang obsesi seseorang tentang sebuah tujuan hidup atau setidaknya sebuah maksud. setelah nonton film itu sebenernya saya langsung sadar...wah, kayaknya harus punya obsesi baru nih, tapi sampai sekarang obsesi itu datang dan pergi begitu saja, tidak ada yang menetap dan diam berlama-lama dalam diri saya.

kalau obsesi itu seperti makanan, apa yang terjadi jika saya selalu kehilangan obsesi setiap saat, kalau obsesi itu seperti makanan, apa saya gak bisa cari menu lain?

dan kalau obsesi itu ternyata bisa luntur karena waktu, jadi sebenernya apa makna obsesi itu?

sampai tulisan ini selesai, ide tentang apa itu obsesi dan bagaiama caranya saya bisa punya obsesi, masih belum terselesaikan, proses sepertinya tidak semudah itu.

apa mungkin obsesi saya itu adalah menemukan obsesi saya sendiri?
kehilangan obsesiSocialTwist Tell-a-Friend

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

license

Creative Commons License
blog wikupedia by wikupedia is licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial-Share Alike 3.0 Unported License.
Based on a work at writeaweek.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at wikubaskoro@gmail.com.